Kalau Begini Kondisinya, MPASI Tak Mesti Diberikan Saat Bayi Usia 6 Bulan



MPASI alias Makanan Pendamping ASI memang diberikan saat anak sudah berusa 6 bulan. Tapi, sejatinya ada kondisi yang membuat pemberian MPASI tidak harus diberikan setelah anak berusia 6 bulan.

"Bila kenaikan berat badan tak memenuhi syarat dan bayi sudah berusia di atas 4 bulan, MPASI boleh saja diberikan. Kemudian, selama toleransi pencernaan bayi terhadap makanan yang diberikan baik," tutur dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA atau yang akrab disapa dr Tiwi.

dr Tiwi tak menampik jika pemberian MPASI kalau bisa saat bayi berusia 6 bulan. Hanya saja, syaratnya anak harus tumbuh. Pada anak usia 0-3 bulan, kenaikan bobotnya sekitar 600 gram sampai 1 kg. Pada anak usia 4-6 bulan, kenaikan bobot paling sedikit 450 gram dan jika lebih tidak masalah.

Jika si anak tidak mengalami pertumbuhan, salah satunya berat badannya tidak mengalami kenaikan, jika si anak berusia di atas 4 bulan, maka ia bisa diberi MPASI. Namun, jika anak berusia di bawah 4 bulan, ia bisa diberi ASI perah lebih banyak, donor ASI atau susu formula.

"Jadi tolong artikan ASI eksklusif dengan baik. Jangan fanatik. Kalau bayi butuh sesuatu yang dia perlu. Atau bayi kurus, bobotnya nggak maksimal, umur udah 5 bulan, dia siap makan, kasih aja makanan pendamping ASI," tambah dr Tiwi saat berbincang dengan detikHealth. 

Pada anak usia 0-4 bulan yang kenaikan bobotnya kurang, dr Tiwi menyarankan untuk menggunakan ASI perah. Jika ibu bekerja, perlu juga ditilik berapa jumlah ASI perah yang dihasilkan. Dikatakan dr Tiwi, ibu minimal bisa menghasilkan ASI perah 600 cc, disesuaikan dengan kebutuhan ASI bayi yaitu 150 cc per kg berat badan. Namun, jika sudah diberi ASI perah bobot tak kunjung naik, jika bayi sudah berusia di atas 4 bulan maka bisa diberi MPASI. Tapi ingat, ini harus sesuai petunjuk dokter.

Hanya saja, menurut dr Tiwi memang pemberian MPASI bagi bayi di bawah usia 6 bulan tidak mudah. Disarankan, untuk mencoba pemberian karbohidrat atau buah terlebih dulu. Sedangkan, pemberian sayur atau makanan hewani sebagai MPASI belum disarankan karena dikhawatirkan terlalu berat untuk dicerna.

"Biasanya yang dianjurkan itu bubur beras atau bubur susu, dan atau buah. Tapi ingat, buah nggak bikin gemuk jadi harus dikombinasi. Setelah itu kita monitor bobotnya, tiap 2 minggu, jangan sebulan. Kita lihat juga makanan yang dikasih porsinya cukup atau tidak dan jangan kebanyakan juga. Ada keluhan nggak? Karena paling sering kalau anak di bawah usia 4 bulan itu keluhannya saat dikasih makan adalah konstipasi atau anaknya nggak suka rasa aja," tutur dokter yang praktik di RS Bunda Jakarta ini

dr Tiwi menjelaskan pemberian MPASI baru dilakukan saat anak berusia 6 bulan karena sejak si kecil berusia 6 bulan, banyak komponen ASI yang mulai berkurang. Selain itu, di usia 6 bulan, sistem pencernaan anak pun relatif sudah siap menerima jenis makanan baru selain ASI.

Riset dari RS Cipto Mangunkusumo juga menunjukkan bahwa kandungan protein, lemak, dan karbohidrat dalam ASI sudah mulai menurun ketika anak berusia 6 bulan. Yang paling jelas, lanjut dr Tiwi, kadar mikronutrien pada ASI terutama zat besi sudah turun. Nah, zat besi ini tinggi kandungannya di daging. Lantas, bagaimana kandungan zat besi pada sayuran?

"Memang zat besi di sayur banyak, cuma itu zat besi non heme yaitu susah diserap tubuh. Sehingga, walaupun kandungannya tinggi tidak bisa juga memenuhi kebutuhan zat besi bayi. Kalau kayak ati, daging sapi, itu zat besinya tinggi cuma memang porsi yang dikasih harus bertahap karena kalau kebanyakan suka nggak bisa BAB nanti bayinya," pungkas pemilik akun instagram @drtiwi ini.

Sumber : health.detik.com

Subscribe to receive free email updates: