5 Faktor Penyebab Seseorang Kurus tapi Nafsu Makannya Banyak


Ya, pernahkah kamu melihat teman kamu yang doyan makan? Nafsu makannya banyak bangat tapi entah kenapa masih saja kurus. Sedangkan kamu? Sedikit makan tapi tetap saja gemuk. Hayo … siapa yang seperti ini, ayo ngaku…!

Banyak sih faktor yang menyebabkan kenapa dia selalu kurus-kurus saja walaupun nafsu makan banyak. Ya, faktor eksternal dan faktor internal. Hey, itu faktor apaan?

Maksudnya, ada faktor yang memang dari dalam diri dia makanya kurus, misal; faktor genetik mungkin atau faktor yang dari luar dirinya, misal; faktor olahraga.

Saya sendiri punya masalah memang perihal berat badan. Saya hanya sedikit makan tapi langsung gemuk. Ok, karena itulah saya melakukan riset dan kesimpulan yang saya dapatkan, sangatlah beragam.

Tulisan ini merupakan kesimpulan dari riset saya. Faktor Penyebab Seseorang Kurus tapi Nafsu Makannya Banyak:

1. Faktor Genetik
Ya … kalau ini sih sudah bawaan lahir, kata orang tu, emang dari sononya dia kurus. Ya, kalau ini apa yang hendak dikata.

Genetik memang sangat menentukan dalam tubuh kita. Misal, kita memiliki genetik kulit hitam, maka jadilah kulit kita hitam. Mau pake pemutih satu dirigen pun, tetap saja hitam, gak bisa putih. Kecuali operasi genetik, baru bisa kulitmu putih. Macam mendiang Micheal Jackson.

Nah begitu juga dengan nafsu makan. Walaupun nafsu makannya banyak, tapi kalau genetik dia mengatakan kurus, maka jadi kuruslah dia. Apa yang hendak dikata, dia pun tidak bisa melawan faktor genetik.

2. Faktor Metabolisme Tubuh
Sebenarnya ini bersesuaian sih dengan faktor genetik, cuman ini penjelasan lengkapnya. Nah … metabolisme tubuh seseorang berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Nah, yang metabolisme tubuhnya yang cepat makanya dia tetap saja kurus. Why?

Makanan masuk ke dalam tubuh, apakah langsung diolah? Jawabannya yes. Cuman, tergantung dengan metabolisme tubuhnya masing-masing. Contohnya, kalau metabolisme tubuhnya normal, maka makanan akan diolah kurang lebih empat jam. Kalau metabolisme tubuhnya lambat, makanan diolah kurang lebih delapan jam.

Nah … kalau metabolisme tubuhnya cepat?

Makanan diolah kurang lebih dua jam saja. Bayangkan, baru dua jam sampai di perut langsung diolah saja.

Sekadar informasi, untuk makanan yang belum diolah, ditimbun dulu dalam bentuk lemak.

Bayangkan saja, baru dua jam sudah diolah. Tu makanan sudah tidak ada sisa. Pantas saja dia kurus. Sedangkan kita, empat jam dulu baru diolah. Parahnya lagi, sebelum empat jam, kita makan lagi. Wah … tumpukan lemak bakal bertambah deh.

3. Faktor Olahraga
Nah … ini juga merupakan faktor wajib loh. Terkhusus bagi orang yang metabolismenya normal saja. Tapi dia tetap kurus. Ya iyalah, seluruh lemak sudah diolah semua.

Apa gunanya olahraga?

Nah … kan kalau kita olahraga, maka seluruh tubuh akan bergerak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya. Hmm … kalau tubuh bekerja dua kali lipat, berarti tubuh membutuhkan energi dua kali lipat juga dong? Yes.

Nah … energi itu kan berasal dari makanan. Makanya, makanan yang menumpuk tu dalam bentuk lemak langsung diolah secepatnya. Nah … alau sudah begitu, maka tidak ada lagi makanan yang tersisa dalam tubuh kita. Semuanya hilang sudah diolah. Makanya wajar, kalau baru olahraga, kita merasa lapar.

Jadi, masih malas untuk berolahraga? Padahal sangat menyehatkan loh …, dan juga membuat tubuh kita indah.

4. Faktor Kesehatan
Ya … tidak bisa dipungkiri lagi. Dia sudah banyak makan tapi masih saja kurus. Jangan-jangan ada yang salah dengan tubuhnya? Ya … salah satunya, apakah cacing di perutnya sudah terlampau banyak?

Kalau cacing di perutnya sudah terlampau banyak, berarti makanan tu disumbangkan untuk cacing. Ya … kasihan dong.

Makanya, kalau kamu lihat temanku, nafsu makannya luar biasa banyak, dia kurus tapi mukanya pucat tidak bertenaga? Bersiaplah curiga, jangan-jangan dia cacingan. Kalau sudah begini, beli obat cacing di apotek lalu berikan pada temanmu, masalah beres. Jika tidak mampan, segeralah berobat.

5. Faktor Stress
Ya … bisa dibilang juga sih faktor pikirkan. Ayo … siapa yang pernah patah hati? Saya juga pernah sih. Nah … kalau sedang patah hati kan pasti bawaannya makan melulu. Ngaku aja deh. Jangan khawatir, lebih dari lima puluh persen orang atau lebih tepatnya tujuh puluh persen tidak gemuk kalau makan banyak pada saat patah hati.

Why?

Ini lihat. Kan kalau sedang patah hati/stress, maka otak membutuhkan suplai darah dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Kenapa? Karena otak bekerja dua kali lipat.

Nah … akibat dari otak memerlukan darah banyak, terpaksa deh si jantung bekerja keras, nasib-nasib. Nah … jantung membutuhkan energi yang banyak tuh, makanya dia ambil dari makanan.

Itu dia sebabnya, kalau kita patah hati, bawaannya lapar melulu.

Sumber : forum.suara.com

Subscribe to receive free email updates: