LELAH, penat, lunglai, letih dan hal-hal lainnya yang menunjukkan kondisi tubuh mulai tidak bersahabat, membuat kita membutuhkan istirhat. Dan Allah SWT telah menjadikan malam sebagai waktu yang pas untuk beristirahat. Namun demikian, walau pun sudah masuk waktu untuk tidur, terkadang ada saja masalah yang menghadang. Salah satu yang sering dialami oleh kebanyakan orang ialah sulit tidur. Lalu, bagaimana solusinya?
Rasullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu resah (menjelang) tidur, maka hendaklah membaca, ‘Audzu bikalimaatillahit tammaati min ghodobi wa ‘iqoobihi wasyarri i’badihi (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, hukuman-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya).’ Maka, sesungguhnya setan sama sekali tidak membahayakannya,” (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi mengatakan, “Hadis ini hasa.”).
Khalid bin Al-Walid RA meriwayatkan bahwa ia terkena penyakit sulit tidur maka Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku mengajarimu kata-kata yang jika kau ucapkan kamu akan mudah tidur? Katakanlah, Allahumma rabbas samaawaatis sab’a wa ma azollat, wa robbal ardhiina wa maa aqollat, warobba syayaathiini wa adhollat, kun lii jaaron min syarri holqika kuliihim ajma’iina ayyafrutho ‘alaiya ahadun minhum aw ayyatgho, azza jaaruka, wa tabarokasmuka
‘Ya Allah Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaungi-Nya, Tuhan bumi dan apa saja yang dikandungnya, dan Tuhan setan-setan dan apa saja yang disesatkannya, jadikanlah untukku pelindung dari keburukan semua makhluk-Mu. Jangan sampai seseorang dari mereka terlepas hingga menyerangku atau berbuat sewenang-wenang. Sungguh sangat Perkasa perlindungan-Mu dan Maha barakah nama-Mu.’
Khalid mengucapkan doa itu, kemudian dapat tidur,” (HR. Thabrani dalam kitab Al-Ausath dan Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya).
Zaid bin Tsabit RA meriwayatkan, “Aku mengadu kepada Rasulullah SAW tentang sulit tidur yang menimpaku, kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Katakanlah, Allahumma ghoorotin najuumu wahadaatil ‘uyuunu, wa anta hayyun qayyuumun, laa ta’khuzuka sinatun walaa naumun, yaa hayyun yaa qayyum ahdii lailii, wa anam ‘ainii
‘Ya Allah, bintang-bintang telah redup, mata-mata telah memejam dan Engkau Mahahidup lagi Maha mengurus makhluk. Tidak menimpa-Mu rasa kantuk dan tidur. Wahai Dzat yang Mahahidup dan Maha mengurusi makhluk, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku.’
Aku pun membacanya, maka Allah SWT menghilangkan apa yang sebelumnya menimpaku,” (HR. Ibnu Sunni)
sumber : islampos.com