Sahabatku yang dirahmati Allah,
1. Tugas kita sebagai hamba-Nya berdoa, hak prerogratif Allah untuk mengijabahnya.
2. Allah ingin kita selalu berdoa pada-Nya, boleh jadi kalau dikabulkan kita tidak berdoa lagi.
3. Tidak dikabulkan karena kalau dikabulkan membawa fitnah untuk kita, tidak jadi kaya, boleh jadi setelah kaya jadi sombong.
4. Insyaallah dikabulkan hanya waktu kemudian, atau
5. Allah hanya kabulkan di akhirat saja, jadi doa sebagai tabungan akhirat.
6. Allah kabulkan dalam bentuk lain, Allah tahu baik buruknya untuk kita,
7. Kalau tidak juga tetaplah baik sangka,
8. Dan saatnya untuk muhasabah diri, mungkin hidup kita dari rizki tidak halal, Rasulullah mengisahkan seseorang yang rambutnya acak-acakan dan berdebu lalu menengadahkan tangannya ke langit untuk berdoa, “Ya Rabi, ya Rabi.’ Padahal, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan keluarganya diberi makan dari sumber yang haram. Bagaimana doanya akan dikabulkan?” (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).
Mungkin ibadah kita masih diiringi ma’siat, atau masih sering menyakiti orang lain atau aurat kita masih belum terjaga.
So, perbaiki diri, sungguh sungguhlah taat dan jangan pernah putus asa dalam berdoa!
Baca dengan iman, “Berdoalah kalian kpd-Ku, pasti KU ijabahi doa kalian!!”(QS al Mu’min : 60).
Subhanallah, terus terus terus berdoa karena kita tidak tahu kapan, dimana dan bagaimana doa kita diijabah Allah...
Sumber : kabarmakkah.com